Rabu, 02 Februari 2022

MAKNA HIDUP DI BALIK KIDUNG LIR ILIR

Lir ilir tandure wis sumilir; Menggugah kesadaran manusia, membangunkan jiwanya, membangkitkan semangat, tanaman nya sudah mulai tumbuh. 

Tak ijo royo-royo tak sengguh Temanten Anyar; Segar sekali warnanya hijau, membahagiakan sekali seperti bahagianya pengantin baru. Bangunlah sekarang situasi nya sudah mendukung, fasilitas sudah lengkap (wahai guru dan dosen aktif lah, menulis lah, pemimpin ayoo bangkit), sekarang ini zaman sudah mudah, mau apa aja mudah di dapat, hanya dengan klik, dapatlah apa yang kita mau.

Cah angon cah angon penekno blimbing Kuwi lunyu lunyu penekno kanggo mbasuh dodotiro; setiap orang adalah pemimpin, banyaknya keutamaan-keutamaan yang memang berjumlah 5 (seperti ruas blimbing), seperti Rukun Islam, Pancasila. 

Meskipun Licin harus kamu panjat, meskipun susah keutamaan-keutamaan itu harus kita raih. Untuk membersihkan juga untuk mencuci baju kita yaitu diri kita. Wahai para pemimpin termasuk dirimu sendiri, Raihlah keutamaan-keutamaan itu dan dijalankan yang baik-baik itu meskipun susah untuk membersihkan diri, untuk membersihkan diri kita. Kenapa harus dibersihkan? 

Dodotiro dodotiro kumitir bedah ing pinggir, dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore; bajumu (dirimu) robek pinggir nya tidak utuh karena nafsu, maka jahitlah rawatlah supaya bagus untuk menghadap ke raja, menghadap ke pemimpin yang mulia, suapaya tidak malu jika ketemu Tuhan. Jahitlah bajumu, perbaiki dirimu.

Mumpung Padang rembulane mumpung jembar kalangane; Mumpung masih jelas, masih terang, mana benar atau salah, mumpung kesempatan itu datang.

Mumpung tandue wis sumilir tak ijo royo-royo tak sengguh temanten anyar; ayok kita harus melakukan yang baik-baik, meraih 5 keutamaan meskipun licin.

Yo sura-sura Iyo; sudah yaa, sudah dikasih tau, ayo bilang iya, jangan bilang tidak. Memang sudah tugas kita sebagai manusia, jika ada perintah yang baik maka kita meng-iya-kan, jangan kelamaan diskusi, jangan bilang tidak.

Jadi hidup didunia ini tidak selamanya, seperti kita jalan ke pasar, semua yang kita butuhkan ada. Tapi kita tidak selamanya ada dipasar. Karena pasar itu ada masanya. Pasti akan pulang, kamana? Kerumah asalnya kita sebelum dilahirkan. Hidup di dunia ada masanya, setelah itu kita kembali pada Tuhan Yang Maha Pencipta.

4 komentar:

Amali Kurniawan mengatakan...

Syair Lir-Ilir karya Sunan Kalijaga memang sarat makna terdalam bagi kehidupan manusia.
Tp maaf..sy pikir lebih tepat menggunakan istilah "Tembang" (karena berbahasa jawa)

KONSELING BAHAGIA mengatakan...

Terima kasih atas perhatiannya 🙏

Ovi Ciomas mengatakan...

Wah memang sepesiakis spiritual ini
Ustad Zacky

AGUS SUPRAYITNO, S.Pd.I mengatakan...

Mantap Pak Zaki. Tembang dolanan itu memang memiliki makna yang luar biasa. Ide Pak Zaki mengangkatnya dalam tulisan sungguh cemerlang.

CARA MEMBUAT DAUR ULANG KERTAS

Jika anda pekerja diperkantoran biasanya ada kertas bekas lalu dibuang atau dihancurkan dengan mesin penghancur kertas. Kertas y...