Senin, 31 Januari 2022

MENULIS BUKU MAYOR DALAM 2 MINGGU


Narasumber : Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., M.BA., MA., M.Phil., M.Si.

Moderator: AAM NURHASANAH, S.Pd


Malam ini malam ke 7 kita selalu merangkai kata dalam rangka cerdas belajar menulis PGRI bersama Motivator hebat. Pemateri kali ini adalah seorang tokoh Pendidikan dan pakar teknologi informatika asal Indonesia yang sekarang menjabat sebagai Rektor Universitas Pradita. Beliau adalah Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., M.BA., MA., M.Phil., M.Si. beliau lahir di Jakarta, 24 Januari 1969. Status sudah menikah dengan Lisa A. Riyanto anak bungsu dari penyanyi legendaris Indonesia A.Riyanto dan dikaruniai empat orang anak diantaranya Satria Amadeus Indraputra, Tiara Audrey Reinaputri, Trisha Agatha Elenaputri, dan Theana Alexandra Mariaputri.

Selain dikenal sebagai sosok penggerak riset informatika dan teknologi digital, beliau juga berperan aktif sebagai narasumber di acara seminar, lokakarya dan penulis buku juga jurnal yang telah dipublikasikan di dalam dan luar negeri. Kini beliau tercatat sebagai anggota Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia dan menjadi ketua Samrt Learning and Character Center (SLCC) PGRI beliau berperan aktif dalam pengembangan profesi guru dan pendidikan karakter berbasis teknologi dan informasi.

Menulis Buku Mayor, ini pokok bahasan malam ini. Pasti rekan-rekan tidak terbayang jika nanti buku yang kita tulis masuk atau naik cetak di penerbit Mayor. Kita mendapatkan tantangan terdahsyat, hanya dalam waktu 2 Minggu dapat menerbitkan buku solo yang ini memang dambaan setiap peserta BM PGRI. Rekan-rekan mau? Saya yakin pasti nau semua peserta BM PGRI.

Saya baru saja mengenal sosok Prof. Eko melalui grup WAG BM PGRI. Jujur saya bahagia, ini merupakan anugerah buat saya karena masih senang mengikuti materi pelatihan sampai hari ini, pertemuan ke tuju bersama prof.eko. kita sama-sama senang menulis, namun beliau mulai senang menulis itu semenjak tahun 1999, ketika itu usia 30 tahun. Yang menjadikan beliau seorang penulis adalah sejumlah mahasiswanya yang mendesak agar prof.eko menuliskan hal-hal baru pasca kerusuhan Mei 1998, akibat mereka tidak lagi sanggup membeli buku-buku terbitan luar negeri yang mahal harganya pasti rekan-rekan ingat ketika itu nilai dolar melambung tinggi tak terkendali.

Tergugah hatinya setelah mendapat tantangan dari mahasiswa nya, beliau menjadi seorang yang senang menulis, saat itu belum ada internet, untuk mendapatkan informasi lebih banyak tentang tulisan hanya mengandalkan kunjungan ke perpustakaan untuk mencari buku-buku berbahasa Inggris yang berisi ilmu informatika. Beliau dapat dengan mudah menterjemahkan sebuah gambar menjadi 5 halaman tulisan, lama-lama bertambah jumlah halaman yang dicapai.

Setelah kurang lebih 3 bulan, tak terasa telah menulis 50 artikel. Lalu artikel tersebut dirangkum menjadi satu buku campuran artikel seputar IT, dan mengirimkannya ke Gramedia. Beliau terkejut ketika ternyata bukunya diborong banyak orang (terutama mahasiswaa), dan sampai dicetak ulang 3 kali dalam setahun. Setelah peristiwa itu, beliau menjadi ketagihan menulis. 

setelah beliau rajin menulis, datanglah banyak permintaan untuk mengisi seminar di sejumlah kota-kota di Indonesia. Akhirnya cita-citanya semenjak kecil untuk dapat keliling Indonesia gratis pun tercapai.

Pada tahun 2000, prof.eko mulai konsisten dalam menulis buku. dalam 1 tahun dapat menerbitkan 3 buku. Sejak saat itu buku karyanya diterbitkan oleh Elexmedia Komputindo. Karena sudah memiliki pangsa pasar yang baik, beliau mencoba penerbit lain untuk menerbitkan buku-buku karyanya. Alhasil Penerbit ANDI Yogyakarta tertarik untuk menerbitkannya. Buku yang berjudul E-Government dipublikasi oleh Penerbit ANDI, dan menjadi buku yang sangat populer hingga saat ini. 

Pengalaman yang sangat menarik, prof.eko saat menjadi asesor di Universitas Ahmad Dahlan (UAD), beliau diminta mewawancarai mahasiswa. Ketika itu prof.eko bertemu dengan mahasiswa yang pintar dan kritis dia adalah Ardiansyah. Hal itulah yang menjadikan prof.eko Memiliki inspirasi untuk menyusun buku bersama guru-guru hebat di masa pandemi. Prof.eko meminta Ardiansyah dan 20 temannya untuk menulis satu buku sesuai keahliannya masing-masing dan nanti tulisan mereka di edit dan dipublikasikan. Alhasil buku yang ditulis oleh mahasiswa UAD dan di edit oleh prof.eko berhasil di cetak sebanyak 25 buku dan sepakat untuk diterbitkan. beberapa buku mahasiswa UAD, sebagai berikut;


Mari kita masuk ke pertanyaan peserta, yaitu 

1). Ibu Vivien dari Sumenep. 

Ibu vivien; bagaimana kriteria yang harus dipenuhi agar tulisan kita bisa diterbitkan oleh penerbit mayor? 

Prof Eko; Bu Vivien, biasanya yang dilihat oleh penerbit mayor ada dua hal utama, yaitu KONTEN ATAU JUDUL YANG MENARIK (yang sedang menjadi tren pemincaraan) dan PENULIS YANG DIKENAL (karena memiliki track record bukunya laku di pasaran). Salah satu dari dua itu dapat menjadi pertimbangan, tetapi kalau ada dua-duanya akan menarik bagi penerbit mayor untuk mempublikasikannya dalam bentuk buku fisik maupun e-book.

2). Ibu Siti Rohani 

SMP Negeri I Kalirejo Lampung Tengah.

Saya ingin mengajak anak anak smp kelas 7 menulis,  dari tahun 1999 saya selalu mengajar di kelas 7

Karena guru yang lain keberatan bila mengajar kelas 7

Ibu Siti Rohani; Bagaimana langkah-langkahnya, Bila ada beberapa siswa tulisannya masih kurang bagus? Bagaimana untuk menjadikan sebuah buku?  Apakah saya juga menjadi Editor untuk tulisan siswa saya?

Prof. Eko; Ini adalah ide dan gagasan yang bagus. Untuk level SMP, sebaiknya memulai menulis dengan hal-hal yang DISUKAI MEREKA, bukan DISUKAI KITA. Fungsi kita adalah sebagai motivator dan editor. Judulnya agar menarik adalah yang sedang menjadi hobby mereka saat ini, misalnya berkaitan dengan keterampilan olah raga, kegemaran membuat animasi, kesukaan membuat mural, kegemaran membuat lagu indie, dan lain sebagainya. Tidak usah dulu berfikir dengan masalah bahasa. Intinya adalah ide-ide mereka tersampaikan dengan baik dan banyak yang menikmatinya. Mulailah dengan membaut artikel-artikel berbasis blog sebagaimana sudah diajarkan oleh Oom Jay.

Materi dilanjutkan karena waktu prof.eko sangat terbatas.

Pada saat pandemi, terjadi gonjang ganjing dalam dunia pendidikan, terutama ketika seluruh satuan pendidikan diminta untuk melakukan PJJ. tidaklah mudah, untuk melaksanakan PJJ, karena membutuhkan banyak sekali pengetahuan dan keterampilan terkait hal tersebut. Guru-guru pun dibuat bingung dengan kebijakan “mendadak PJJ” ini. Karena keadaan serba darurat mereka diminta melakukannya tanpa dilatih.

Pada tanggal 20 Maret 2020, di hari kelima PJJ, prof.eko menjadi seorang Youtuber. Semua ilmu yang dimiliki terkait dengan PJJ, disampaikan kepada seluruh masyarakat pendidikan melalui EKOJI CHANNEL.

Semua karya beliau bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia di EKOJI CHANNEL. Setelah menjadi youteber, ada lagi tantangan baru muncul, saat itu diminta  Oom Jay untuk sharing dengan guru-guru se-Indonesia mengenai bagaimana caranya menimbulkan kegemaran menulis. Beliau diminta untuk mengajar seperti sekarang ini melalui WAG.


Paling enak selendang mayang

Kita beli dibungkus buat bekel

Oh Sayang kita harus sayang

Kita harus Subscribe EKOJI CHANNEL


Ada sumur di ladang

Boleh kita menumpang mandi

Moga umur kita panjang

Besok bise ketemu lagi


Salam Literasi.

Ahmad Zaki Zamani,S.Psi

5 komentar:

Sri mustari handayani mengatakan...

Keren....sangat lengkap, semangat!!!

Ovi Ciomas mengatakan...

Cakeeep...

Isti Nurhayati mengatakan...

Keren banget Pak

Yandri Novita Sari mengatakan...

Paket lengkap dan di tutup dengan pantun yang cakep..

Ditunggu kunjungan nya pak

https://yandrinovitasari.blogspot.com/2022/02/melihat-sunrise-bersama-penerbit-mayor.html

Rina harwati mengatakan...

Keren banget. Lanjutkan.

CARA MEMBUAT DAUR ULANG KERTAS

Jika anda pekerja diperkantoran biasanya ada kertas bekas lalu dibuang atau dihancurkan dengan mesin penghancur kertas. Kertas y...