Senin, 14 Februari 2022

PROOFREADING SEBELUM MENERBITKAN TULISAN

 


Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan

Narasumber: Susanto, S.Pd

Moderator: Muliadi

Siapakah pak Susanto ini? Dalam dunia tulis menulis, beliau lebih di kenal dengan nama pak D. Pak D merupakan salah satu penulis yang cukup berpengalaman. Tidak hanya menulis beliau juga dikenal sebagai editor dan kreator konten. Beliau sehari-hari mengabdikan diri sebagai guru sekolah dasar di kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatra Selatan.

Proofreading adalah aktivitas memeriksa kesalahan dalam teks dengan cermat sebelum dipublikasikan atau dibagikan. Proofreading atau kadang disebut dengan uji-baca adalah membaca ulang sebuah tulisan, tujuannya adalah untuk memeriksa apakah terdapat kesalahan dalam teks tersebut. Jadi, dengan melakukan proofreading, kesalahan yang dimaksud di sini termasuk kesalahan penggunaan tanda baca, ejaan, konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah, hingga pemenggalan kata dapat diminimalkan. Kita mungkin merasa jika tahapan pembacaan ini sama saja dengan editing yang dilakukan oleh para editor. Namun, sebenarnya keduanya berbeda.

Apa bedanya dengan mengedit?

Editing lebih fokus pada aspek kebahasaan, sedangkan proofreading selain aspek kebahasaan, juga harus memperhatikan isi atau substansi dari sebuah tulisan.

Jadi, proofreading tidak sekadar menyoroti kesalahan tanda baca atau ejaan, tetapi juga logika dari sebuah tulisan, apakah sudah masuk di akal atau belum.

tugas seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca. Seorang proofreader juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji-baca bisa diterima logika dan dipahami.

Jadi, tugas seorang proofreader adalah untuk membuat teks mudah dipahami pembaca dan tidak kehilangan substansi awalnya.

Langkah-langkah Proofreading  :

1.   Merevisi draf awal teks, seringkali membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan atau menghapus seluruh bagian.

2.      Merevisi penggunaan bahasa untuk mengomunikasikan cerita, ide, atau argumen seefektif mungkin. Ini mungkin melibatkan perubahan kata, frasa dan kalimat serta penyusunan ulang paragraf untuk meningkatkan aliran teks.

3.      Memoles kalimat individual untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Salinan dari editor tidak mengubah konten teks, tetapi jika kalimat atau paragraf ambigu atau canggung, mereka dapat bekerja dengan penulis untuk memperbaikinya.

4.      Proofreading.

a.       Cek ejaan. Ejaan ini merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit.

b.      Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI.

c.       Konsistensi nama dan ketentuan.

d.      Perhatikan judul bab dan penomorannya.


salam bahagia

salam literasi

5 komentar:

Rina harwati mengatakan...

Lanjut ke resume berikutnya. Mari, wujudkan buku solo.

Yamin Mohamad mengatakan...

Designya beda sendiri Pak. Lanjut

Yandri Novita Sari mengatakan...

Singkat dan berisi pak. Penampilan blog nya juga baguus

Maryati mengatakan...

Mantap resumenya Pak Zaki

Isti Nurhayati mengatakan...

Bagus dan sangat menarik

CARA MEMBUAT DAUR ULANG KERTAS

Jika anda pekerja diperkantoran biasanya ada kertas bekas lalu dibuang atau dihancurkan dengan mesin penghancur kertas. Kertas y...