Proofreading
Sebelum Menerbitkan Tulisan
Narasumber:
Susanto, S.Pd
Moderator:
Muliadi
Siapakah pak Susanto ini? Dalam dunia tulis menulis, beliau lebih di
kenal dengan nama pak D. Pak D merupakan salah satu penulis yang cukup
berpengalaman. Tidak hanya menulis beliau juga dikenal sebagai editor dan
kreator konten. Beliau sehari-hari mengabdikan diri sebagai guru sekolah dasar
di kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatra Selatan.
Proofreading
adalah aktivitas memeriksa kesalahan dalam teks dengan cermat sebelum
dipublikasikan atau dibagikan. Proofreading atau kadang disebut dengan uji-baca adalah membaca ulang sebuah tulisan, tujuannya adalah untuk memeriksa apakah terdapat kesalahan dalam teks tersebut. Jadi, dengan melakukan proofreading, kesalahan yang dimaksud di sini termasuk kesalahan penggunaan tanda baca, ejaan, konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah, hingga pemenggalan kata dapat diminimalkan. Kita mungkin merasa jika tahapan pembacaan ini sama saja dengan editing yang dilakukan oleh para editor. Namun, sebenarnya keduanya berbeda.
Apa
bedanya dengan mengedit?
Editing lebih fokus pada aspek kebahasaan, sedangkan proofreading selain aspek kebahasaan, juga harus memperhatikan isi atau substansi dari sebuah tulisan.
Jadi, proofreading tidak sekadar menyoroti kesalahan tanda baca atau ejaan, tetapi juga logika dari sebuah tulisan, apakah sudah masuk di akal atau belum.
tugas seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca. Seorang proofreader juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji-baca bisa diterima logika dan dipahami.
Jadi, tugas seorang proofreader adalah untuk membuat teks mudah dipahami pembaca dan tidak kehilangan substansi awalnya.
Langkah-langkah Proofreading :
1. Merevisi draf awal
teks, seringkali membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan,
menambahkan atau menghapus seluruh bagian.
2. Merevisi penggunaan
bahasa untuk mengomunikasikan cerita, ide, atau argumen seefektif mungkin. Ini
mungkin melibatkan perubahan kata, frasa dan kalimat serta penyusunan ulang
paragraf untuk meningkatkan aliran teks.
3. Memoles kalimat
individual untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan
konsistensi gaya. Salinan dari editor tidak mengubah konten teks, tetapi jika
kalimat atau paragraf ambigu atau canggung, mereka dapat bekerja dengan penulis
untuk memperbaikinya.
4. Proofreading.
a. Cek ejaan. Ejaan
ini merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit.
b. Pemenggalan
kata-kata yang merujuk ke KBBI.
c. Konsistensi nama
dan ketentuan.
d. Perhatikan judul bab dan penomorannya.
salam bahagia
salam literasi
5 komentar:
Lanjut ke resume berikutnya. Mari, wujudkan buku solo.
Designya beda sendiri Pak. Lanjut
Singkat dan berisi pak. Penampilan blog nya juga baguus
Mantap resumenya Pak Zaki
Bagus dan sangat menarik
Posting Komentar