Semenjak varian covid-19 datang ke Indonesia di daerah Depok tepatnya tanggal 02 Maret 2020, kasus terbanyak saat itu di DKI Jakarta. (detik.com). Inilah awal covid-19 Mempengaruhi semua sisi kehidupan khususnya Pendidikan dan Pendidikan. Pada Tahun 2020, semua Lembaga pendidikan dasar, menengah dan tinggi di DKI Jakarta, melakukan Pembelajaran Jarak Jauh ( PJJ) 100%.
Saat ini masuk Tahun 2022, terjadi peningkatan penyebaran virus covid-19 varian Omicron. Baru-baru ini wilayah DKI Jakarta ada kebijakan baru mengenai pembelajaran dimasa covid-19. Menyikapi kebijakan Pemprov DKI Jakarta, bahwa saat ini dilakukan PTM 50%, teknisnya diberikan kewenangan nya kepada masing-masing lembaga pendidikan. Jika di satu sekolah ada yang dinyatakan positif covid varian Omicron, maka sekolah tersebut melaksanakan PJJ selama 1 Minggu.
Tetapi yang terjadi saat ini, sekolah-sekolah di Jakarta menjalankan aktivitas pembelajaran dengan setengah hati, ada yang PTM 50% dengan prokes ketat, ada juga yang 100% PJJ. Pastinya mereka memiliki alasan yang kuat dengan melaksanakan pembelajaran yang berbeda-beda.
Jika ditanyakan ke siswa, mereka lebih senang PJJ, tapi tidak semua mengatakan itu. Karena sebagian lain menginginkan PTM 100%, katanya sudah lama tidak ketemu teman, kangen kan pak, bosan dirumah.
Untuk menekan jumlah positif omicron dikalangan pelajar, harus ada tindakan yang khusus yaitu melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ), disisi lain untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam pembelajaran, seharusnya dilakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan menjalankan Protokol kesehatan yang ketat.
Lakukanlah sesuai kebijakan masing-masing lembaga pendidikan.
Salam Literasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar