resume ke 11
Hari penuh dengan keceriaan dan diselimuti oleh kesejukan mengiringi langkah ku menuju samudera ilmu di wilayah Timur Jakarta.
Resume Kiat Menulis Cerita Fiksi, aku persembahkan untuk para penikmat jejak langkah para motivator hebat.
Tulisan fiksi MAZMO bisa dibaca-baca di www.bianglalakata.wordpress.com dan www.eigendomo.com
kita sudah masuk materi ke 11, ternyata sudah lama yaa kita menerima materi secara PJJ. Walau jauh di mata namun dekat dihati dan selalu dinanti.
Pengertian Fiksi, cerita atau latar yang berasal dari imajinasi.
A. Kenapa Harus Belajar Menulis Cerita Fiksi?
1 salah satu aspek yang dinilai dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) adalah *Literasi Teks Fiksi*. Dengan belajar menulis fiksi, tentu seorang guru akan lebih mudah membuat soal latihan AKM bagi murid-muridnya.
2. cara asyik untuk menyembunyikan dan menyembuhkan luka. Dengan menulis fiksi, seorang guru bisa menyuarakan isi hatinya melalui tokoh-tokoh yang diciptakannya.
3. cerita fiksi merupakan media pembelajaran alternatif yang menyenangkan bagi murid terutama menyangkut pengembangan karakter dan materi pengayaan.
4. menulis fiksi bisa menjadi tambahan poin dan koin, terutama jika dikumpulkan menjadi sebuah buku.
B. Apa Saja Syarat Bisa Menulis Fiksi?
1. komitmen dan niat kuat untuk belajar menulis fiksi, baik melalui postingan blog atau kompetisi.
2. kemauan dan kemampuan melakukan riset. Lo, kok, cerita fiksi ada riset juga? Iya, dong. Tujuannya agar tulisan menjadi lebih nyata. Misalnya, menyangkut latar tempat.
3. banyak membaca cerita fiksi karya penulis lain. Hal ini akan memperkaya kosa kata dan juga menemukan gaya menulis.
4. mempelajari KBBI dan PUEBI agar cerita yang ditulis sesuai kaidah kebahasaan.
5. memahami dasar-dasar menulis cerita fiksi.
C. Apa Saja Unsur-unsur Pembangun Cerita Fiksi?
1. tema yang merupakan ide pokok cerita. Kiat menemukan tema adalah yang paling dekat dengan kita. Bisa saja keluarga atau sekolah. Selain itu, pilih tema yang paling disukai dan kuasai. Hal ini akan memudahkan dalam menyelesaikan cerita.
2. premis yang merupakan ringkasan cerita dalam satu kalimat. Unsur-unsurnya terdiri dari karakter, tujuan tokoh, halangan/rintangan, dan resolusi. Contoh: _Seorang penyihir muda berjuang melawan penyihir jahat yang akan menguasai dunia_. Contoh tersebut adalah premis dari novel Harry Potter.
3. alur/plot yang merupakan struktur rangkaian kejadian dalam cerita. Terdiri dari pengenalan cerita, awal konflik, menuju konflik, konflik/klimaks, dan ending.
4. penokohan yang merupakan penjelasan selangkah demi selangkah detail karakter dalam cerita. Bisa digambarkan secara langsung, fisik dan perilaku tokoh, lingkungan, tata bahasa tokoh, dan penggambaran oleh tokoh lain.
5. latar/setting yang merupakan penggambaran waktu, tempat, dan suasana.
6. sudut pandang yang merupakan cara penulis menempatkan diri. Penggunaan sudut pandang dalam menulis cerita fiksi harus konsisten.
D. Bagaimana Kita Menulis Cerita Fiksi?
1. niat untuk memulai dan menyelesaikan cerita fiksi. Permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah mengalami kebuntuan ide menyelesaikan tulisan fiksi.
2. terkait ide dan genre. Catat segera ide cerita yang terlintas di kepala agar ide tidak hilang begitu saja. Pilih genre yang disukai dan kuasai.
3. perbanyak membaca cerita fiksi karya orang lain untuk menambah referensi berupa ide/gagasan/tema, teknik menulis, pemilihan kata, dan gaya penulisan.
4. outline/kerangka karangan.
× Kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur
pembangun cerita fiksi
× Menentukan tema agar pembaca mengerti
lingkup cerita fiksi kita
× Membuat premis sesuai tema
× Menentukan uraian alur/plot berdasarkan
unsur-unsurnya
× Menentukan penokohan kuat berdasarkan
jenis dan teknik penggambaran watak tokoh
dengan baik
× Menentukan latar/setting dengan
menunjukkan sisi eksotis dan detail
× Memilih sudut pandang penceritaan yang unik
5. mulailah menulis. Membuka cerita dengan baik (dialog, kutipan,
kata unik, konflik)
× Melakukan pengenalan tokoh dan latar dengan
baik dengan cara memaparkan secara jelas
kepada pembaca
× Menguatkan sisi konflik internal dan eksternal
tokoh
× Menggunakan pertimbangan logis agar tidak
cacat logika dan memperkuat imajinasi
× Memilih susunan kalimat yang pendek dan jelas
× Memperkuat tulisan dengan pemilihan kata
(diksi)
× Membuat ending yang baik
6. lakukan swasunting.
Dilakukan setelah selesai menulis;
× Jangan menulis sambil mengedit;
× Memfokuskan penyuntingan pada kesalahan
pengetikan, pemakaian kata baku dan istilah,
aturan penulisan, ejaan, dan logika cerita;
× Usahakan menempatkan diri pada posisi
sebagai penyunting agar tega menyunting
tulisan sendiri;
× Jangan lupa menyiapkan Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia (PUEBI).
Inilah persembahan dari ku, literasi hari ke 11 bersama MAZMO.
SALAM LITERASI
4 komentar:
Mantap,tetap semangat Pak Zaki
SiPaDI Jeli (Singkat,Padat,Berisi, Jelas dan Informatif)..Mantul, semangat pak Zacky
Semangat menuju buku solo👍
Mantul.. 👍👍
Posting Komentar