Senin, 24 Januari 2022

Anak Emak Jadi Penulis

Berawal dari keluarga yang ekonominya pas-pasan, menjalani hidup dengan rasa syukur, saat itu ayah hanya seorang buruh pabrik garmen diwilayah Jakarta Barat tepatnya di jalan Tubagus Angke. Emak hanya buka usaha warung kecil dirumah dengan berjualan asinan bengkuang, dagangannya selalu laris manis. Penghasilan ayah hanya cukup untuk makan sehari-hari, jika ada lembur kerja, uang lembur disimpan yang nantinya dipake untuk bayaran sekolah saya dan adik. 

Masih anak kecil kelas 5 sekolah dasar saya sudah belajar jaadi seorang marketing (berdagang menawarkan celana panjang, dari sekitar rumah door to door ngambil stok di pabrik tempat ayah bekerja). Semasa duduk di sekolah tepatnya di MTs, saya masih dipercaya untuk bantu dagang usaha emak menjadi tukang ayam potong sampai mengenyam pendidikan Madrasah Aliyah. setelah Lulus sekolah Madrasah Aliyah tahun 1996, keinginan berlanlanjut ke bangku kuliah, namun tidak ada biaya untuk kuliah, akhirnya saya bekerja. 

Empat tahun saya menjalani hidup dengan menjadi seorang karyawan dikantor swasta. Pada tahun 2000 saya memberanikan diri mendaftar kuliah, sebelum masuk kuliah, saya berdiskusi dengan kakak ke-3, membahas diri saya ingin kuliah disebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta. Berharap dapat biaya kuliah dari kakak. Saya diskusi mengenai peluang kerja pada 4 Tahun kemudian, pekerjaan yang dicari lebih banyak dibidang apa? Dan sy harus daftar kuliah fakultas dan jurusan apa?, Kakak menyarankan untuk masuk fakultas teknik jurusan manajemen informatika, sedangkan Saat itu minat saya bidang sosial dan pilihan jatuh pada fakultas psikologi, pada akhirnya diskusi tdk berujung baik. kakak menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada saya, semenjak sarannya tidak diterima, saat itu pula kakak menganggap saya tidak bisa diajak diskusi, tidak ada komunikasi sampai diriku dapat membuktikan bahwa apa yang dipilihnya bisa menggapai karir sesuai keinginan. 

Saya teringat pesan ayah dan ibu, sebagai adik harus tetap menghormati kakaknya. Walaupun berbeda pendapat dan pandangan. Mulailah Perjuangan demi mengukir prestasi, sy kuliah tanpa bantuan dana dari kakak. Alhamdulillah saat baru masuk kuliah perdana akuliah tidak ada kesulitan apapun. Berjalan nya waktu kuliah sudah berjalan 4 bulan ada sedikit hambatan yang membuat saya tidak fokus dalam kuliah, dan saya jadi jarang masuk kelas, nilai saya terjun bebas, sakit rasanya kepalaku. Masalah keuangan, saya harus menyiapkan uang kuliah, Karena saya menunda pembayaran uang kuliah selama 3 semester. 

Saya menjadi tidak nyaman dan kurang semangat saat ke kampus, tidak fokus, terasa aneh badan di kelas tapi pikiran sedang keluar menjelajahi peluang kerja ada dimana? Masalah datang lagi nilai hasil kuliah anjlok, IPK diposisi 1,4. inilah waktu yang tersulit tp saya hrs membuktikan bahwa saya bisa kuliah sampai selesai tanpa ada campur tangan dari keluarga. Kuliah baru saja dijalani sebegitu pahitnya empedu tidak sepahit keadaan tidak punya duit untuk membayar kuliah. 

Berdiam sejenak memberikan peluang otak berpikir, harus bagaimana?, cari duit kemana?, apa cuti aja kuliahnya?. Ke esokan hari, tepat jam 02.00. pagi. saya bermunajat mohon petunjuk Allah SWT, tuhan yang maha kuasa, memohon dibantu menetapkan hati agar tetap memilih kuliah, karena cita-cita ingin menjadi guru bidang bimbingan pribadi dan karir, padahal saya kurang paham guru bidang apa itu. profesi guru bidang pribadi dan karir saat itu muncul tiba-tiba. Masih ada waktu 1 bulan yang dikasih dispensasi utk bayar kuliah, saya terus berusaha, apapun peluang kerja akan saya coba demi punya duit buat bayar kuliah. 

Memang sudah kehendak-Nya saya bisa bayar semester, tanpa sengaja saya bertemu seorang pengusaha yang sedang berkunjung di kampus tempat saya kuliah. Beliau bertanya nama, rumah tinggal, latar belakang keluarga, serta keinginan terbesar saya saat itu. Saya sempat tertegun diam, tidak ada kata-kata yang keluar dari lisan, sampai akhirnya ditanyain kembali sesuai pertanyaan yang sdh dilontarkan, langsung saya jawab dengan lugas dan percaya diri. 

Saya hanya berpikir positif, mungkin pihak Rektorat sudah tahu kesulitan yang sedang saya hadapi, sehingga saya dicarikan orang tua asuh. Alhamdulillah, rezeki menghampiri saya, saat sdg ngobrol seputar kuliah bersama teman-teman.  pengusaha yang telah mengajak saya dialog. Memberikan beasiswa full sampai wisuda. Dengan rasa senang dan bersyukur luar biasa. Setelah dpt kabar yang menggembirakan, saya mulai fokus kuliah dan tujuan akhir kuliah. 

Semangat tingkat tinggi, IPK 1,4 (nilai terkecil dikelas saya). pas dpt beasiswa penuh saya mulai merubah sistem belajar untuk mendapatkan peningkatan nilai IPK dari 1,4 naik jadi 2,6.  dan setelah selesai kuliah dan sidang skripsi, nilai pada transkrip mendapat IPK 3,0. itu artinya saya sudah bisa membuktikan, bahwa saya bisa menggapai cita-cita. Sampai berakhir kuliah pun saya tidak kasih informasi ke keluarga. 

Pada saat dikasih undangan wisuda, saat itulah sy minta ibu dan ayah mendampingi saya datang ke wisuda. Kedua orang tua sy hanya terdiam memandangi anaknya yang penuh berkaca-kaca. sepertinya tidak percaya, tanpa ada biaya yg dikeluarkan ibu, ayah serta kakak. Saya berhasil menyelesaikan jadi Sarjana Ilmu Psikologi (S.Psi). Ini merupakan hadiah terindah untuk mereka bahwa anaknya bisa berjuang menyelesaikan pendidikan nya 

Saya berpikir semua manusia memiliki kemampuan bawaan sejak dia lahir, mereka masing-masing berbeda dan unik. Juga terkadang sudah memiliki kemampuan, masih suka dengan mencoba keahlian lain hanya ingin menjadi seorang multitalent. karena mereka tidak tau cara membangkitkan keahlian tersebut. Seiring waktu berjalan, apapun suka dicobanya agar keahlian khususnya bisa muncul sesuai kemampuan.

Bidang profesi apa aja dicobanya dan digeluti, mulai dari jadi tukang potong hewan, tukang taman, pedagang jamu, pedagang kue, melukis, marketing, terapis, Adm kantor, sekretaris, tenaga ahli dewan, dan banyak lagi profesi yang sudah dijelajahi. Itulah saya seorang yang ingin membangkitkan semangat dan menggapai keahlian yang diinginkan. Hari demi hari dilalui, demi meng-ekspresi-kan keinginan dirinya. Selepas wisuda, saya mendapat peluang jadi guru Bimbingan dan konseling. Saya terus mempelajari utk menjadi guru yang menyenangkan hrs seperti apa?

Untuk menggapai peluang itu, lalu mencoba latihan berbicara sendiri menghadap dinding rumah, masih kurang yakin dengan kemampuannya, coba lagi latihan bicara didepan cermin. Pada akhirnya saya mengambil peluang menjadi seorang guru. Profesi tersebut dipahaminya, akhirnya saya jatuh cinta juga menjadi guru yang multitalent.

Perjuangan yang begitu dahsyat dalam menjalani kehidupan dengan profesional. Selalu termotivasi untuk sukses akan selalu belajar, belajar dan belajar. Berkat kuatnya dorongan dalam jiwa, saya mengatakan bahwa saya mampu dan bisa. Dalam menjalankan profesi sebagai guru, saya melanjutkan menjelajahi perjalanannya mencari keahlian lainnya. mencoba bidang lain, dan bertemu dengan bidang grafologi (analisa tulisan tangan), padahal saat itu saya merasa tidak mampu untuk mengenal ilmu grafologi, namun tetap mencoba karena latar belakang pendidikan dari ilmu psikologi.

sekelumit tetang pengetahuan yang saya pelajari. Ilmu Psikologi adalah ilmu jiwa manusia untuk mengenal lebih dekat dengan kepribadian manusia. Sedangkan Grafologi adalah Ilmu yang mempelajari sikap, sifat dan karir seseorang melalui Analisa Tulisan Tangan. Mulailah saya mencari cara mengenal grafologi, melalui membaca buku grafologi, browsing di grafologiindonesia.com dan bersyukur atas usahanya mencari cari tentang grafologi, akhirnya dapat juga belajar grafologi free 7 hari via online bersama Kang Aviv, seorang Grafolog yang diakui sebagai Presiden KAROHS untuk Indonesia.

Berjalan nya waktu, ternyata belajar grafologi sampai 7hari saja. Selanjutnya tidak bisa di ikuti, tidak semudah yg dipikirkan. Sebulan kemudian mendapat peluang belajar menulis PGRI selama 30 hari, bersama para narasumber tingkat nasional. Diantaranya;

1. Wijaya Kusuma, M.Pd (Om Jay)

2. Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd ( Bunda Kanjeng)

3. Rita Wati, S.Kom (Cekgu Wati)

4. Maesaroh, S.Kom (Maydearly)

Sungguh asyik belajar menjadi penulis, saya menikmatinya karena dibimbing Om Jay, bunda Kanjeng, Cekgu Wati, Maydearly, dst. Saya banyak belajar dari materi mereka yang telah disajikan.

Target 1 hari 1 tulisan tetap dipertahankan, saat ini sudah menyelesaikan 11 tulisan yang sudah meluncur di blog http://layananankonseling.blogspot.com  dan masih ada 5 tulisan lagi yang belum selesai, pastinya akan dipublikasikan di blog saya.

Kini kubuktikan tulisan "anak emak jadi penulis" 

Berkat bimbingan dari orang-orang paling hebat yang saya kenal. Saya juga ingin mengikuti jejak mereka menjadi guru hebat.

zackjhon-25122

3 komentar:

Yamin Mihanad mengatakan...

Riwayat hidup pribadi memang penting diabadikan secara literer. Selalu ada nilai hidup yang bermakna ��

Ovi Ciomas mengatakan...

Keren pak mengingatkan saya pada perjainhan saat kuliah, nasakon nasib 1. Bedanya saya dari 3.5 terjun bebas nembus 1.9 tapi stabil lagi jadi 3.0

kadek suprapto mengatakan...

Luar biasa pak

CARA MEMBUAT DAUR ULANG KERTAS

Jika anda pekerja diperkantoran biasanya ada kertas bekas lalu dibuang atau dihancurkan dengan mesin penghancur kertas. Kertas y...